EKO RAMADITYA ADIKARA , “The Indonesian Blind Blogger”

Posted: June 11, 2010 in life
Tags: ,


Terus terang sebenarnya saya gak begitu kenal dengan tokoh yang saya sebut di atas, Saya pun baru tahu namanya setelah beberapa waktu yang lalu, tepatnya tanggal 9 Juni 2010 kemaren, ada stasiun televisi nasional (TVRI) yang mengulas profilnya. (kemana saja saya?)

Sekilas pandang memang tidak ada yang spesial dari seorang sosok Rama ini. Beliau terlahir pada tanggal 3 Februari 1981 di Semarang, Jawa Tengah, dengan kondisi mata yang tidak bisa melihat. Cacat yang menurut sebagian orang merupakan bencana luar biasa. Tapi siapa menyangka, Rama berhasil menunjukkan pada dunia bahwa kondisi tersebut tidak membuatnya menyerah pada terjalnya jalan hidup.

Rama tercatat sebagai seorang komposer musik digital dan sound engineer untuk background musik game-game lansiran Nitendo Jepang, salah satunya adalah game “Super Smash Brosh”. Dengan bermodal kemampuan bermain suling dan laptop yang dibekali software pembaca layar (yang diinstalnya sendiri), Rama berhasil menciptakan ratusan lagu, melepaskan diri dari paradigma selama ini bahwa Tuna Netra hanya bisa menjadi tukang pijat. Ia membuktikan pada orangtuanya bahwa dia bisa menjadi orang yang mandiri dan mampu menghidupi dirinya sendiri. Uniknya pihak Jepang yang menandatangani kontrak, sampai sekarang tidak pernah tahu bahwa komposer yang mereka percayai ini seorang tuna netra.

Kekaguman saya terhadap beliau tidak sampai di situ, dia juga pernah menjadi duta Indonesia dalam Dialog Pemimpin Tunanetra Asia Masa Depan (20 Juli 2008) di Thailand. Dari 19 Tuna Netra berprestasi dari 9 negara ini, Rama di daulat sebagai ketua perumus deklarasi. Prestasi yang luar biasa.

Tidak hanya itu itu, dia tercatat sebagai satu-satunya blogger buta di Indonesia. Talenta menulis, yang bahkan menurut saya sendiri tidak semua orang normal mampu melakukannya dengan baik.

Cacat pandangan seolah telah membuat dirinya “cuek” terhadap pandangan orang lain terhadapnya. Dia memang buta, buta terhadap cara pandang orang yang mungkin sinis dan menatap sebelah mata pada dirinya. Keadaan buta ini justru membuatnya bersemangat untuk menunjukkan pada saudaranya senasib bahwa tuna netra pun juga mampu berprestasi dan berkontribusi.

Salut buat Rama! Salut untuk kedua orangtuanya yang mampu membangun Rama menjadi pribadi yang tangguh seperti saat ini.

Kita yang normal gimana??
Masi jadi beban buat orang lain??
(Saya sepertinya masih…)

Visit : www.ramaditya.com
Pic Source

Comments
  1. silenceraloner says:

    Terima kasih untuk infonya..Saya juga baru tahu.
    Semoga ini semua tetap jadi pembelajaran bagi kita semua ke depannya..

Leave a reply to rangeradith Cancel reply